Review http://wwwmozillacom.blogspot.com/ on alexa.com
Josha Kilpek

Jelajahi isi Blog ini







Jumat, 06 Juli 2012

BTN Diminta Tambah Target


Dari data Badan Layanan Umum Pusat Pembiayaan Perumahan (BLU PPP) Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) per akhir Juni 2012, realisasi penyerapan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) FLPP mencapai 12.825 unit rumah dengan penyerapan paling tinggi dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. BTN mencatatkan realisasi penyerapan di angka 11.000 unit rumah.

“Target BTN per akhir Juni mendekati targetnya untuk tahun 2012 yakni 16.000 unit rumah. Kami meminta kepada BTN untuk menambah target penyerapan rumah dengan FLPP,” kata Kepala Badan Layanan Umum Pusat Pembiayaan Perumahan (BLU PPP) Kemenpera, Dyah Tjahjani Saraswati ketika ditemui di Jakarta, Kamis (5/7/2012).

Saraswati mengakui, capaian penyerapan KPR FLPP memang masih jauh dari target penyaluran FLPP pada tahun 2012 sebanyak 189.166 unit rumah. Penyebabnya adalah pasokan rumah KPR FLPP dengan tipe 36 meter persegi sedikit. Namun, menurutnya, Kemenpera tengah menggodok beragam kemudahan dengan tujuan untuk agar pasokan unit rumah semakin menggeliat.

“Menpera tengah berupaya mengurangi backlog perumahan dengan memberikan kemudahan. Saat ini, tengah digodok kredit konstruksinya serta ada kemudahan perbankan. Kredit konstruksi akan mendongkrak pasokan. Hingga Juni kemarin, ada gathering Apersi dan REI Jawa Barat. Nanti sebanyak 32.024 unit rumah akan dibangun tahun ini,” ujarnya.

Pada kesempatan yang lain, Direktur Utama PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Iqbal Latanro optimistis BTN memenuhi target penyaluran kredit perumahan rakyat dengan skema FLPP. Target BTN tahun ini menyalurkan 16.000 unit rumah. Menurutnya, dari data realisasi penyaluran kredit, BTN mencatatkan porsi 99,77 persen dari pemberian kredit yang ada.

"Kami tetap mendukung program pemerintah dan yakin target 16.000 unit rumah dapat tercapai," kata Iqbal.

Terkait penyaluran KPR FLPP dengan skema baru, di mana porsi bank penyalur dan Kementerian Perumahan Rakyat 50:50, Iqbal mengakui ada kelambatan realisasi di lapangan. Hal ini terjadi akibat pasokan rumah tipe 36 harga Rp 70 juta sesuai syarat KPR FLPP minim. Keterbatasan pasokan rumah tipe 36 dikarenakan pengembang keberatan membangun rumah berdasar syarat baru tersebut.

Menurut Ketua Real Estate Indonesia (REI), Setyo Maharso, kendala sulitnya KPR FLPP terealisasi bukanlah pada minimnya jumlah pasokan melainkan pada regulasinya. Menurutnya, regulasi yang ada telah menyandera semua pihak.

“Sebagai contoh, PPN lewat Permenpera 7 dan 8 sudah dinaikkan tapi kenyataannya masih Rp 70 Juta juga jadinya tidak akan jalan juga. Menpera bilang akan mengusahakan ke Menkeu, ya kita tunggu saja,” ujarnya.
homepage:http://properti.kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 5011. wwwGooglecom . All Rights Reserved
Home | Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Site map
Design not original by Siphe Mamahnya Qiral . Published by Josha Kiplek