Review http://wwwmozillacom.blogspot.com/ on alexa.com
Josha Kilpek

Jelajahi isi Blog ini







Selasa, 31 Juli 2012

Inilah Detektor Saraf untuk Cegah Pria Impotensi dan Suka Ngompol


Salah satu dampak yang bisa timbul dari operasi prostat adalah disfungsi ereksi dan gangguan berkemih akibat kerusakan saraf. Tapi kondisi ini bisa dicegah dengan menggunakan detektor untuk mengetahui posisi saraf.


Perangkat detektor saraf ini bekerja seperti penyapu ranjau yang bisa mendeteksi lokasi saraf penting di dalam jaringan yang tidak terlihat secara kasat mata, sehingga memungkinkan ahli bedah menghindari kesalahan memutus saraf ini.

Peneliti menguji coba alat ini pada operasi prostat untuk mengurangi kejadian pasca operasi seperti inkontinensia dan impotensi. Hal ini karena diperkirakan sekitar 30 persen pasien kanker prostat mengalami disfungsi ereksi setelah prostatektomi (pengangkatan kelenjar prostat).

Kondisi ini biasanya diakibatkan oleh adanya kerusakan pada dua set saraf di sebelah kelenjar prostat, yaitu satu set saraf untuk mengontrol fungsi seksual dan satu set lagi untuk mengontrol kontinensia atau berkemih.

Sebelumnya ahli bedah mengandalkan anatomi tubuh untuk menghindari gangguan saraf yang mungkin timbul seperti melihat vesikula seminalis. Namun masalahnya penanda anatomi ini bervariasi setiap orang.

Untuk itu dengan alat baru yang disebut ProPep Nerve Monitoring bisa membantu ahli bedah memantau posisi saraf. Alat ini memiliki elektroda dan kecepatan dari arus saat melewati jaringan bisa menunjukkan jika ada saraf disana.

Ketika saraf terdeteksi, maka elektroda menghasilkan sinyal peringatan khusus yang ditampilkan di monitor. Pemantaaun saraf ini sudah digunakan pada beberapa operasi tulang belakang dan otak. Tapi perangkat ini merupakan yang pertama untuk prosedur prostat.

"Ini terlihat seperti ide yang baik dan memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas hidup ribuan pria yang menjalani prosedur ini setiap tahunnya," ujar Profesor Raj Persad, ahli bedah urologi dari Bristol Royal Infirmary, seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (31/7/2012).

Prof Persad yang juga tergabung dalam Bristol Urological Institute mengungkapkan para ahli bedah akan menyambut apapun yang bisa membantu menemukan saraf sehingga dapat memberikan hasil yang lebih baik untuk fungsi seksual dan kontinensia.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 5011. wwwGooglecom . All Rights Reserved
Home | Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Site map
Design not original by Siphe Mamahnya Qiral . Published by Josha Kiplek