Review http://wwwmozillacom.blogspot.com/ on alexa.com
Josha Kilpek

Jelajahi isi Blog ini







Selasa, 31 Juli 2012

Janin yang Terkena Sindrom Down Bisa Terdeteksi dengan Pengujian Ini


Pengujian sindrom Down pada bayi yang masih dalam kandungan di Swiss, menuai kontroversi dari berbagai pihak karena dikhawatirkan dapat menyebabkan lonjakan tindak aborsi. Tetapi baru-baru ini, pengujian sindrom Down tersebut mulai mendapat lampu hijau.


Pengujian tersebut dilakukan dengan melakukan penyaringan sampel darah wanita hamil untuk mengetahui risiko sindrom Down pada janin yang dikandungnya. Mulai pertengahan bulan Agustus 2012, pengujian tersebut mulai dibuka untuk umum.

Pengujian ini diklaim dapat mendeteksi 95 persen kasus sindrom Down jika dilakukan pada semester pertama kehamilan. Perusahaan yang melayani pengujian tersebut menyatakan bahwa pihaknya mendapatkan permintaan yang tinggi dari para dokter dan calon ibu di Swiss.

Sebentar lagi alat uji tersebut juga akan dipasarkan di Jerman, Austria dan Liechtenstein. Namun The International Federation of Down's Syndrome Organisations menolak alat uji tersebut dan memperkarakan hal tersebut hingga ke pengadilan HAM di Eropa.

Alasannya, karena hal tersebut dapat meningkatkan kemungkinan tindak aborsi jika hasil tes menunjukkan bahwa sang ibu mengandung bayi yang menderita sindrom Down.

Mengenali kondisi manusia yang cacat terlalu dini dan tidak memberikan hak hidup adalah tindakan yang melanggar hak asasi manusia.

Wanita yang hamil di usia tua memiliki risiko bayi dengan peningkatan sindrom Down yang lebih besar. Sindrom Down ini disebabkan karena seseorang memiliki tambahan salinan kromosom 21. Kondisi ini tidak hanya mempengaruhi perkembangan fisik bayi yang normal tetapi juga menyebabkan kesulitan belajar sedang sampai parah seumur hidupnya.

Setelah melalui proses diskusi yang panjang, akhirnya wanita diperbolehkan untuk melakukan aborsi setelah minggu ke-24 kehamilan jika bayinya menderita sindrom Down.

Sejak tahun 2003, semua wanita hamil di Inggris telah ditawarkan untuk menjalani skrining sindrom Down. Namun, hanya wanita yang dinilai berisiko tinggi saja yang dapat menjalani tes diagnostik, sehingga tidak semua kasus yang diangkat.

Seperti dilansir dailymail, Selasa (31/7/2012), dari tahun 2007 sampai 2008, ada sekitar 1.843 kasus sindrom Down yang didiagnosis selama kehamilan dan sebanyak 743 bayi dilahirkan dengan kondisi sindrom Down.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 5011. wwwGooglecom . All Rights Reserved
Home | Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Site map
Design not original by Siphe Mamahnya Qiral . Published by Josha Kiplek