Review http://wwwmozillacom.blogspot.com/ on alexa.com
Josha Kilpek

Jelajahi isi Blog ini







Selasa, 31 Juli 2012

Tak mampu dan Kewalahan Menghadapi Hasrat Tinggi Suami


Saya ingin berkonsultasi mengenai kehidupan seksual saya dan suami, yang menurut saya tidak normal.


Untuk ukuran pasangan dengan usia yang produktif, frekuensi berhubungan intim 3-4 kali dalam seminggu seharusnya sudah cukup baik. Akan tetapi, suami saya memiliki kebutuhan yang luar biasa, sehingga dalam sehari saja kami dapat berhubungan hingga 7 kali (1 x 24) apabila aktivitas sedang di rumah, dan dengan periode waktu yang masing-masing tidak kurang dari 30-45 menit.

Pertanyaannya adalah apakah saya harus terus-menerus mengikuti kebutuhan suami? Apakah ada efek samping terhadap kesehatan saya? Karena terus terang saya merasa sangat kewalahan meskipun lambat laun saya mulai terbiasa. Terimakasih.

Regina (Perempuan Menikah, 20 Tahun), dhiXXXXXXX@rocketmail.com
Tinggi Badan 150 Cm dan Berat Badan 42 Kg

Jawaban

Usia Anda relatif masih muda, 20 tahun, mungkin juga sama dengan usia suami Anda. Dengan demikian kebugaran jasmani,-- yang menentukan kebugaran seksual Anda berdua--, amat prima.

Frekuensi hubungan seksual dipengaruhi oleh usia dan kebugaran jasmani. Semakin sepuh semakin jarang frekuensinya. Semakin prima kondisi fisik semakin mampu untuk ML lebih sering.

Akantapi, hubungan seksual yang ideal adalah hubungan intim yang dilakukan atas hasrat bersama dan dilakukan tanpa mengganggu kegiatan hidup rutin sehari-hari.

Dengan penjelasan ini diharapkan Anda & suami dapat memahami tentang hubungan seksual yang ideal. Solusi terbaik diserahkan kepada Anda berdua.

Dr. Andri Wanananda, MS
Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI) serta pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara Jakarta.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 5011. wwwGooglecom . All Rights Reserved
Home | Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Site map
Design not original by Siphe Mamahnya Qiral . Published by Josha Kiplek