Dari hasil perhitungan cepat (quick count) Pilkada DKI Jakarta 2012, pasangan yang diusung Partai Golkar, Alex Noerdin-Nono Sampono kalah dan hanya mengumpulkan sekitar 5 persen suara. Jika Pilkada melaju ke putaran II, Golkar akan dukung siapa?
Melihat quick count beberapa lembaga survei, ada dua calon yang melaju, yakni Joko Widodo (Jokowi) - Basuki T. Purnama (Ahok) dan pasangan Fauzi Bowo (Foke) - Nachrowi Ramli (Nara). Wakil Sekjen Partai Golkar Nurul Arifin menilai suara Alex-Nono tersebut tidak signifikan untuk dialihkan.
"Ada baiknya bila dilepas saja. Toh perolehannya tidak terlalu signifikan," kata Nurul di Gedung DPR, Kamis 12 Juli 2012.
Meski demikian, Nurul menyerahkan semua pada partai dan Alex-Nono. "Inikan soal kebijakan partai dan juga tergantung kandidatnya lebih condong ke mana," kata dia.
Dia menilai ada pelajaran yang sangat penting bagi Partai Golkar dari kekalahan Alex-Nono. Golkar harus mengevaluasi semua strategi. Sehingga, imbuhnya, Partai Golkar dapat meningkatkan suara di DKI Jakarta. "Semoga DKI tidak menjadi mitos sebagai kuburan Golkar," kata dia.
Jika tak ada aral, putaran II Pilkada DKI Jakarta akan digelar 20 September mendatang. Kemenangan Jokowi di putaran I mengejutkan banyak pihak karena mematahkan hasil survei sejumlah lembaga.
Pertarungan dua pasangan tersebut di putaran II diperkirakan akan sengit mengingat selisih suara di putaran I tidak terlalu signifikan, di bawah 10 persen.
Berdasarkan hasil hitung cepat, Jokowi-Ahok berhasil mengumpulkan 40 persen lebih suara. Sementara Foke-Nara berkisar di bawah 35 persen.
0 komentar:
Posting Komentar